Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Kota Bekasi saat ini masuk zona merah ( covid 19 )

Gambar
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, wilayahnya kini masuk zona merah dalam penyebaran virus Corona atau Covid-19. Ini dikarenakan jumlah penyebaran hampir menyerupai wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, masyarakat Bekasi diminta lebih waspada. "Penyebaran Covid-19 mulai mengkhawatirkan. Kota Bekasi saat ini masuk zona merah dengan tingkat penyebarannya yang sangat rawan," kata Rahmat usai menyiapkan tempat test massal di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (22/3/2020). Berdasarkan data dari laman Kota Bekasi Tanggap Covid-19, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 81 orang dengan rincian, 56 orang proses pemantauan dan 25 orang selesai pemantauan. Sedangkan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 52 orang. Adapun rinciannya 45 orang masih dirawat dan 7 orang pulang dan sehat. Sementara, kasus positif Covid-19 sebanyak 9 orang yang saat ini masih dirawat. Data ini masuk hingga Sabtu (21/3) malam dari berbagai laporan rumah sakit di Ko

update kasus covid 19 ( corona ) 21/03/2020

Gambar
loading... Update terbaru kasus covid 19 di indonesia Di lansir olih kompas.com Di channel youtube

presiden jokowi sebut 2 wni positif virus corona di indonesia

Gambar
loading...                  Sumber : tempo.co.id Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa sudah ada kasus positif virus Corona di Indonesia. Jokowi menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang ini tertular dari warga negara Jepang yang positif Corona, kemudian bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu. "Ibu dan putrinya, dua orang itu di indonesia. Sudah di rumah sakit. Si ibu usia 64 tahun dan anaknya umur 31 tahun," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020. Kendati sudah ada kasus Corona di Indonesia, kata Jokowi, pemerintah sudah sangat siap menghadapinya. "Pemerintah dari awal sudah siap. Kami  punya rumah sakit, peralatan, dan SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada," ujar Jokowi. "Pemerintah juga miliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai," ujar Jokowi.